Senin, 12 Agustus 2013

Belanja Pegawai Seperti Kanker dalam Darah

Terlampau besarnya belanja pegawai bisa memunculkan persoalan bagi Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Formasi pegawai yang tidak sesuai kebutuhan membuat Pemkab berada pada posisi sulit.

"Belanja pegawai itu seperti kanker dalam tubuh kita. Kalau sudah stadium 3, kita akan mati suri. Jangan sampai belanja pegawai di atas 60 persen," kata Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Jember, Jufriyadi.

Maka untuk mencegah semakin besarnya belanja pegawai ini, Pemkab Jember harus efisien dan tepat sasaran dalam perekrutan pegawai baru. Pemkab harus mengusulkan lowongan di bidang prioritas, yakni pendidikan dan kesehatan. "Pemerintah daerah juga harus adil dan bijak, tidak memaksakan jumlah formasi berlebihan. Kalau kita butuh guru 10 orang, ya sudah 10 tidak perlu 15," kata Jufriyadi.

Jufriyadi mengingatkan, bahwa pengadaan CPNS tak serta-merta untuk menyenangkan pemerintah daerah. "Harus dipikirkan bahwa CPNS berdampak luar biasa pada belanja pegawai, dan itu menakutkan," katanya.

Di satu sisi, Jufriyadi menyesalkan keputusan pemerintah pusat yang kadang kurang mendengarkan aspirasi pemerintah daerah. "Kadang pemerintah pusat tidak adil soal formasi CPNS, tidak melihat aspirasi kebutuhan di daerah. Pemerintah daerah tidak kurang-kurangnya menginformasikan kebutuhan kita," katanya.

"Kita butuh tenaga di Dispendik dan Dinkes, tapi kadang kita disuplai tenaga lain yang justru meribetkan daerah.Kami berharap CPNS 2013 aspiratif dan benar-benar sesuai prioritas daerah, sehingga tak membengkakkan belanja pegawai," kata Jufriyad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar