Senin, 06 Mei 2013

Pertumbuhan Ekonomi Jatim 6,62 Persen Triwulan I/2013

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2013 meningkat 6,62 persen terhadap triwulan I/2012 dengan didukung oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 10,98 persen.

"Secara sektoral, posisi berikutnya adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,38 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 8,49 persen, dan sektor konstruksi 8,26 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, ditemui pada rilis pertumbuhan ekonomi Jatim, di Surabaya, Senin.

Menurut dia, pertumbuhan dari masing-masing sektor memberikan sumbangan pertumbuhan yang tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jatim pada periode sama. Selama triwulan I/2013, sektor pengangkutan dan komunikasi menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,80 persen.

"Kemudian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 2,96 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 0,46 persen, dan sektor konstruksi 0,25 persen. Keempat sektor itu secara total menyumbang 4,47 persen," ujarnya.

Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, jelas dia, terutama didorong oleh pertumbuhan subsektor komunikasi sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipicu subsektor perdagangan besar dan eceran.

"Selain itu, kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan yang tertinggi terhadap total pertumbuhan ekonomi Jatim (YoY) dibandingkan sektor lain sebesar 2,96 persen," katanya.

Sementara, tambah dia, sektor industri pengolahan 1,24 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,80 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,46 persen, dan sektor jasa-jasa 0,46 persen.

"Selanjutnya, sektor pertanian 0,33 persen dan sektor konstruksi 0,25 persen. Lalu, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih memberi sumbangan pertumbuhan 0,05 persen dan 0,07 persen," katanya.

Terkait besaran PDRB Jatim, sebut dia, atas dasar harga berlaku triwulan I/2013 sebesar Rp267,49 triliun. Jika dihitung atas dasar harga konstan 2000 pencapaiannya sebesar Rp101,64 triliun.

"Tiga sektor utama pendukung kondisi itu antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian memiliki peran lebih besar terhadap total perekonomian yakni mencapai 74,45 persen," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar