Senin, 20 Mei 2013

Ekspor Udang Jatim Semakin Meningkat Pesat



Ekspor Udang Jatim Semakin Meningkat Pesat. Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Jatim mengungkapkan, ekspor Udang Jatim pada Triwulan I/2013 tumbuh sekitar 5 persen. Sedangkan untuk produksi tumbuh 15 persen. Ketua AP5I Jatim Johan Suryadarma mengatakan, pertumbuhan ekspor memang tidak besar karena permintaan pasar masih lesu.

Eropa, Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang merupakan pasar utama ekspor udang Jatim masih dilanda krisis. Dampaknya pertumbuhan permintaan tidak banyak. Udang yang diminta juga yang ukuran kecil.

“Dalam kondisi seperti ini, petambak Jatim harus jeli mengetahui keinginan konsumen. Misalnya, tentang ukuran udang yang dikehendaki dan jenis apa yang disukai. Apalagi, kondisi pesaing utama kita (Thailand) saat ini sedang kena masalah,” kata Johan kepada Radar Surabaya, kemarin (15/5).

Menurut dia, virus EMS yang menyerang tambak udang di Thailand mengakibatkan turunnya produksi. Serangan virus itu mengakibatkan udang mati dini, yaitu sekitar umur 5-10 hari. “Saat ini, importir dari Eropa, Jepang, dan AS tidak lagi mendatangkan udang dari Thailand. Mereka kini mengalihkan ke Jatim namun sayangnya kita tidak bisa memenuhi permintaan 100 persen,” kata Johan.

Agar bisa memenuhi permintaan itu, lanjut dia, revitalisasi tambak harus lebih luas. Diperkirakan saat ini ada sekitar 1.770 hektar tambak udang yang tidak berfungsi. Dari jumlah itu baru sekitar 10 persen yang sudah direvitalisasi.

Pada 2012, pemerintah merevitalisasi tambak udang seluas 1.000 hektar yang tersebar di Jawa Barat dan Banten. Kemudian penambahan revitalisasi tambak seluas 20.000 hektar di beberapa provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Untuk tahun 2013, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP) menyediakan anggaran Rp 240 miliar untuk revitalisasi tambak. KKP tahun ini mendorong produksi udang sebagai andalan utama ekspor. Saat ini, komoditas andalan untuk ekspor perikanan adalah udang, tuna tongkol, cakalang (TTC), dan rumput laut.

Diperkirakan produksi udang di Indonesia 2013 diprediksi mencapai 600 ribu ton. Tumbuh sekitar 30 persen dari produksi tahun 2012 yang sebanyak 457 ribu ton. Peningkatan ini terjadi setelah dilakukan revitalisasi tambak yang selama ini tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar