Minggu, 10 April 2011

Pendatang Lebih Banyak Jadi PSK


 Surabaya benar-benar menjadi kota jujukan bagi perempuan pekerja seks. Ini terlihat dari banyaknya pekerja seks komersial (PSK) asal luar daerah yang menyerbu kota ini.
Data di Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menyebutkan, tahun 2010 jumlah PSK yang ada di enam lokalisasi di Surabaya, yakni Dolly, Jarak, Dupak Bangunsari, Tambak Asri, Sememi, dan Klalahrejo sebanyak 2.231 orang.Dari jumlah itu, 2.139 orang atau sekitar 96 persennya berasal dari luar Surabaya, mulai kabupaten/kota di Jatim hingga luar provinsi. Hanya 92 orang saja atau sekitar 4 persen saja yang dari Surabaya. Ribuan PSK tersebut dikoordinir oleh 584 mucikari (selengkapnya lihat tabel).
Kepala Dinsos Jatim Mustofa Chamal Basya mengatakan, banyaknya PSK tersebut membuatnya sangat prihatin, mengingat Jatim terkenal sebagai wilayah religius dan agamis. “Itu baru di Surabaya, belum termasuk daerah-daerah lain di Jatim,” ujarnya.
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf menjelaskan, untuk mengentaskan PSK dari dunia hitam, tahun ini Pemprov menggelontorkan dana sebesar Rp 2,5 miliar. Ini dana awal untuk menyadarkan PSK yang bertebaran di puluhan lokalisasi agar beralih profesi pekerjaan yang layak sesuai keterampilan masing-masing.
Nah, pada tahap awal, dua lokalisasi di Surabaya dijadikan pilot project (percontohan), yakni Dupak Bangunsari dan Klakahrejo. para PSK diberi kesempatan mengubah nasib dengan berjualan pracangan dan usaha lainnya. Tiap PSK diberi modal Rp 3,5 juta. “Jika berhasil, nanti akan diterapkan ke semua lokalisasi yang ada di Jatim lainnya,” tegasnya.
Menurut Gus Ipul, saat ini terdapat 40 lokalisasi di Jatim dengan jumlah PSK mencapai puluhan ribu dan sebagaian besar beroperasi di Surabaya. Namun, jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi, karena catatan sebelumnya menyebut total lokalisasi yang terdaftar di Jatim hingga 87 tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar