Kamis, 16 Agustus 2012

Tanyakan THR, Soerang Karyawan di Situbondo Malah Ditampar


Situbondo - Gara-gara menanyakan THR yang dinilai tidak sesuai aturan, seorang karyawan perusahaan di Situbondo menjadi korban pemukulan. Wajah Darmawan (28), warga Kecamatan Arjasa, dipukul atasannya sendiri, Marwoto Agus, Bagian Personalia di PT PMMP (Panca Mitra Multi Perdana) menggunakan map.

Meski tidak menimbulan cedera serius, karyawan bagian colt storage itu memilih mengadukan masalah pemukulan itu ke kantor DPRD Situbondo, Kamis (16/8/2012) siang.

"Pemukulannya Rabu kemarin. Ini masalah hak karyawan, tidak bisa dianggap sepele. Saya dipukul pakai map saat menanyakan masalah hak karyawan yakni THR. Saya malu karena pemukulan di depan karyawan yang lain," kata Darmawan di ruang komisi III DPRD Situbondo.

Darmawan menjelaskan, dirinya perlu menanyakan nominal THR yang diterima para karyawan PT PMMP karena tidak sesuai aturan. Mestinya THR yang diterima adalah satu kali gaji pokok, yakni Rp 802.500. Namun para karyawan hanya menerima THR berfariasi antara Rp 275 ribu hingga Rp 500 ribu.

Karena itu, saya berkumpul di ruang meeting Darmawan bermaksud menanyakan masalah itu ke Bagian Personalia. Saat itulah, Marwoto Agus malah emosi dan langsung menampar wajahnya dengan map.

"Saya juga sudah melaporkan masalah pemukulan itu ke polisi," sambung Darmawan yang didampingi seorang rekannya sesama karyawan PT PMMP.

Usai menerima pengaduan Ketua komisi III DPRD Situbondo, Joko Purwono mendesak polisi agar serius menindaklanjuti laporan tersebut. Karena hal itu kaitannya dengan pelayanan hukum terhadap masyarakat kecil. Apalagi persyaratan dari pihak pelapor sudah dilengkapi termasuk, visum et repertum dari dokter.

"Dari DPRD Situbondo sendiri akan menunggu proses hukumnya di kepolisian dulu. Baru, setelah itu jika memang perlu ditindaklanjuti maka akan ditindak-lanjuti. Khususnya dalam kaitannya dengan ketenaga-kerjaan," papar Joko.

Di bagian lain, Bagian Personalia PT PMMP Situbondo, Marwoto Agus menampik istilah pemukulan atau penganiayaan. Meski Marwoto Agus mengakui jika dirinya sempat memukulkan map ke wajah Darmawan. Itu lantaran emosi karena yang dilakukan Darmawan saat menanyakan masalah THR itu dianggapnya tidak beretika. Selaku atasan Marwoto Agus merasa cara bicara Darmawan cukup kasar.

"Saya sudah mencoba menghentikan, tapi dia tetap nyerocos saja. Sebagai atasan saya tentu merasa tersinggung karena itu dilakukan di depan karyawan yang lain. Tapi sudahlah tidak perlu dibesarkan, karena persoalan ini bisa diselesaikan secara internal dan kekeluargaan. Kami selalu terbuka, dan hari ini kami berharap bisa bertemu dengan Darmawan," tandas Marwoto Agus saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar